
KEGIATAN KEPRAMUKAAN KELAS XI BELAJAR BERTANAM HIDROPONIK

Pendidikan Kepramukaan sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sangat relevan sebagai wadah penanaman dan pembinaan karakter bagi peserta didik. Pendidikan kepramukaan diberikan kepada peserta didik mulai dari kelas X, sehingga pada saat naik ke kelas XI, peserta didik diharapkan sudah menguasai dasar-dasar kepramukaan dengan baik. Pada jenjang kelas XI, pendidikan kepramukaan diberikan kepada peserti didik dalam bentuk kegiatan-kegiatan pengayaan/pendalaman terhadap nilai-nilai karakter dengan menggunakan model aktualisasi. Model ini merupakan aplikasi dari nilai-nilai kepramukaan yang sudah didapatkan pada jenjang sebelumnya.
Pada tahun ajaran 2019-2020 ini peserta didik kelas XI mendapatkan pendidikan kepramukaan melalui kegiatan “Belajar bertanam Hidroponik”. Tema ini dipilih sebagai aplikasi dari nilai dasa darma pramuka yaitu cinta alam dan sesama manusia. Melalui kegiatan ini, diharapkan peserta didik mengalami pengalaman akan pentingnya merawat alam dan menumbuhkan kecintaan untuk berkontribusi dalam merawat alam. Bertanam dengan cara hidropinik menjadi salah satu cara untuk mencintai dan merawat alam.

Bekerjasama dengan PT. HAB (Hidroponik Agrofarm Bandungan), peserta didik mendapatkan materi dan sekaligus praktek langsung bertanam hidroponik. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 10 Februari 2020 mulai pk.08.00 s.d selesai, bertempat di kompleks SMA Theresiana 1 Semarang. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas XI dengan didampingi oleh 4 orang guru dan tim PT HAB sebagai fasilitator.
Kegiatan dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama adalah penyampaian materi dan bagian kedua praktik bertanam hidroponik. Penyampaian materi dilaksanakan di gedung teater dengan nara sumber Bp. Sani dkk dari PT HAB. Beliau menyampaikan tentang pengertian bertanam dengan cara hidroponik, keunggulan bertanam hidroponik dibandingkan dengan bertanam secara konvensional dan macam-macam teknik bertanam hidroponik. Peserta didik cukup antusias untuk memperdalam wawasan mereka dengan bertanya dan menanggapi penjelasan dari pak Sani.

Pada sesi kedua, setelah istirahat, peserta didik berkumpul di area patung santa Theresia di halaman sekolah dimana disana sudah dipersiapkan peralatan dan perlengkapan untuk praktek langsung bertanam secara hidroponik. Dua perangkat talang hidroponik sudah ditata dengan baik dilengkapi dengan dua tandon air ukuran kecil, ember, gayung dan nutrisi AB mix sebagai pupuk utama tanaman hidroponik. Perlengkapan bertanam juga sudah disiapkan seperti rockwool, benih (kangkung, pakcoy, tomat ceey), alat potong rockwool, polybag dan media tanam dari sabut kelapa (cocopeat). Sebelum berpraktik menanam, para peserta didik diperkenalkan terlebih dahulu nama-nama perlengkapan yang dibutuhkan dalam bertanam hidroponik.
Setelah itu barulah mereka mencoba praktik bertanam hidroponik. Mulai dari tahap pembibitan, yaitu dengan memotong rockwool sebagai media semai bibit sayuran. Setelah itu mereka menata rockwool yang sudah diberi benih dan dibasahi dengan air di papan yang sudah disiapkan. Lalu mereka belajar untuk mencampur nutrisi A B mix dan mengukur PH air sembari mereka juga mendengarkan penjelasan pak Sani mengenai bagaimana mengaplikasikan nutrisi tersebut pada tanaman hidroponik. Hari itu praktik peserta didik selesai sampai pada tahap pembibitan. Selanjutnya, tentu saja mereka harus merawat tanaman mereka setiap hari sehingga bertumbuh dengan baik dan bisa dipanen. (Y.S.Pambudi)
